PREDIKSI JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMBA TIMUR MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

Abstract

Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang kompleks, terutama di daerah berkembang seperti Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Sumba Timur mengalami fluktuasi, dengan angka 31,43% pada tahun 2016 dan sedikit menurun menjadi 27,04% pada tahun 2024. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh keterbatasan akses pendidikan, rendahnya kesempatan kerja, serta distribusi sumber daya yang tidak merata. Untuk mengantisipasi tren kemiskinan di masa depan, diperlukan metode prediksi yang akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan yang lebih efektif. Studi ini bertujuan untuk memprediksi secara akurat jumlah individu miskin di masa mendatang dalam populasi melalui analisis data yang komprehensif dan teknik pemodelan. Data diperoleh dari BPS dan dianalisis menggunakan tahapan pra pemrosesan, uji stasioneritas Augmented Dickey-Fuller (ADF), serta pemilihan parameter model ARIMA (p, d, q) yang optimal. Evaluasi model dilakukan menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) untuk mengukur tingkat akurasi prediksi.