KARAKTERISTIK MUTU IKAN BETOK (Anabas Testudineus) SEGAR MENGUNAKAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma Domistica)
Keywords:
ikan betok, kunyit, Organoleptik, parameter kimiaAbstract
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik ikan betok segar menggunakan ekstrak kunyit pada sifat-sifat organoleptik seperti tekstur, aroma, kenampakan (mata, insang dan daging) juga pada parameter kimia dan mikrobiologi yang mencakup kandungan air, ph dan jumlah lempeng total (TPC). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan, yaitu P0 (0%), P1 (5%), P2 (10%), dan P3 (15%), P4(20%) yang menghasilkan 15 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan menggunakan Analisa Varian atau ANOVA, dan Apabila terdapat perbedaan dilanjutkan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikan 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan mutu ikan betok segar menggunakan ekstrak kunyit memberikan perbedaan yang signifikan dalam uji hedonik (aroma, tekstur), kenampakan dimana P0 menunjukkan perbedaan yang jelas dibandingkan dengan perlakuan P1, P2, P3 dan P4. penambahan mutu ikan betok segar menggunakan ekstrak kunyit perbedaan yang sangat signifikan (F hitung > F tabel pada tingkat 5% dan 1%) dalam uji kimia dan mikrobiologi. Dalam uji kimia, kadar air ikan betok berkisar antara 60%-65%, Ph 7,2-7,3, dan TPC 61,33-71,33. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kunyit memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap ujin kimia, organoleptik dan mikrobiologi ikan betok.
Downloads
References
Akbar, H. (2017). Ekobiologi, habitat dan potensibudidaya ikan betok (Anabas testudineus Bloch) di Indonesia: Mini review. JurnalIlmiah Samudra Akuatika, 1, 1, 1-5.
Amalia, M. R. (2019). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kunyit dan Lama Perendaman Terhadap Daya Simpan Kerupuk Basah. Jurnal Teknologi Pangan, 3, 2, 273-280.
Ayu, S. &. (2021). EFEKTIVITAS LARUTAN DAN PARUTAN KUNYIT DALAM MENGAWETKAN IKAN BANDENG (CHANOS). Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 21, 2, 332-339.
BSN. (2013). Standar Nasional Indonesia SNI 2719:2013. Jakarta: Gd. Manggala Wanabakti. Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S. Wirjoatmodjo. 1996. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus. Jakarta.
Candra, C., & Rahmawati, H. (2018). Peningkatan Kandungan Protein mie basah dengan Penambahan Daging Ikan Belut (Monopterus albus Zuieuw). Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 4(1).
Nadin, S. &. (2019). Kandungan Kalsium Rimpang Kunyit Sebagai Makromineral yang Bermanfaat Bagi Kesehatan. Prosiding Seminar Nasional dan Expo II Hasil Penelitian, 2, 2, 855-859.
Rumini, Slamat, dan S. Aisah. 2014. Bio-Ekologi Larva Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch) di Berbagai Perairan Rawa Kalimantan Selatan dan Upaya untuk Pemeliharaan. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Unlam
Santoso, A. (2022). Pemanfaatan ekstrakkunyit (curcuma domestica) sebagai bahan alami dalam mempertahankan kualitas daging ikan lele (clariasbatrachus) (doctoral dissertation, universitas widya dharma).
Shan, C. Y. (2018). Studi Kandungan Kimia Dan Aktivitas Farmakologi Tanaman Kunyit (Curcuma Longa L). Farmaka, 16, 2, 547-555.
Sudarmanto, F. M. (2022). Penilaian Mutu Secara Organoleptik Ikan Patin (Pangasius sp.) Segar di Pasar Bauntung, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Food Scientia Journal of Food Science and Technology, 2, 1, 85-98. doi:10.33830/fsj.v2i 1.2555.2022
Suriansyah. 2010. Studi Pengembangan dan Pematangan Akhir Gonad Ikan Betok (Anabas testudineus) dengan Rangsangan Hormon. (Tesis). Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Tohyeng, N., & Dewanti-Hariyadi, R. (2018). Aplikasi Ekstrak Kunyit Untuk Pengendalian Pertumbuhan Mikroba Pada Tahu Selama Penyimpanan. Journal Of Food Technology & Industry/Jurnal Teknologi & Industri Pangan, 29(1).Umri, A. W., & Wikanastri, H. (2017). Kadar Protein, Tensile Strength, Dan Sifat Organoleptik Mie Basah Dengan Substitusi Tepung Mocaf. Jurnal Pangan dan Gizi, 7(1), 38-47.Yulianti, S., Ratman, R., & Solfarina, S. (2017). Pengaruh waktu perebusan biji nangka (Artocapus heterophyllus Lamk) terhadap kadar karbohidrat, protein, dan lemak. Jurnal Akademika Kimia, 4(4), 210-216.
Panjaitan, T. W. S., Rosida, D. A., & Widodo, R. (2017). Aspek Mutu dan Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Produk Mie Basah Dengan Substitusi Tepung Porang. HEURISTIC: Jurnal Teknik Industri, 14(01).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fiktor Babu Eha, Suryaninggsih Ndahawali

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.