PEMANFAATAN LANDAK LAUT KAMBARU MATA SEBAGAI KEBUTUHAN PANGAN DI KECAMATAN PAHUNGA LODU
Keywords:
Keragaman, Landak Laut, Echinodermata, Kecamatan Pahunga LoduAbstract
Bulu babi (Sea urchins) termasuk dalam filum Echinodermata kelas Echinoidea, penyebarannya yakni mulain dari perairan dangkal hingga kelaut dalam. Penyebaran bulu babi pada suatu wilayah terkait dengan substrat dasar perairan dan makanan. Oleh karenanya biota tersebut dapat dijumpai diberbagai macam habitat seperti rataan terumbu, daerah pertumbuhan alga, padang lamun, koloni karang hidup maupun karang mati. Bulu babi juga merupakan salah satu spesies yang berperan penting bagi komunitas terumbu karang, sebagai pengendali populasi makroalga yang menempati area tertentu bersama-sama dengan terumbu karang. Bulu babi atau yang lebih dikenal dengan nama sea urchin merupakan salah satu komoditi perikanan yang patut untuk dikembangkan pemanfaatannya sebagai bahan pangan. Gonad bulu babi dapat dijadikan sebagai sumber pangan alternatif karena mengandung 28 macam asam amino, vitamin B kompleks, vitamin A, mineral, asam lemak omega-3, dan omega-6. Adapun tujuan dan manfaat dari penilitian ini adalah menganalisis komposisi gizi dan keamanan pangan Tawoda yang meliputi pengujian analisis organoleptik, asam amino dan proksimat. Dan hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian garam dapur pada gonat bulu babi memberikan hasil yang terbaik pada lawar tawoda dengan kadar air sebesar 51.485%, kadar abu 18.205%, kadar protein 7.545%, kadar lemak 1.635%, dan kadar karbohidrat 21.130% serta peberian garam dapur dapat meberikan aroma lawar tawoda yang khas sehingga dapat diterima oleh konsumen
Downloads
References
Aziz, A. (1993). Beberapa catatan tentang perikanan bulu babi. Oseana, 18(2), 65-75.
Aziz, A. (1994). Tingkah laku bulu babi di padang lamun. Oseana, 19(4), 35-43.
Br Silaban, B., & Srimariana, E. S. (2014). Kandungan nutrisi dan pemanfaatan gonad bulu babi (Echinothrixs calamaris) dalam pembuatan kue bluder. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 16(2), 108-118.
Evi, M., Alimuddin, A.H., Destiarti, L. (2015). Pemanfaatan ekstrak landak laut (Diadema setosum) dari Pulau Lemukutan sebagai anti jamur (Candida albicans). JKK, 4(4), 61-65.
Hadinoto, S., Sukaryono, I. D., & Siahay, Y. (2017). Kandungan gizi gonad dan aktivitas antibakteri ekstrak cangkang bulu babi (Diadema setosum). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 12(1), 71-78.
Hasan, F. (2002). Pengaruh konsentrasi garam terhadap mutu produk fermentasi telur bulu babi jenis (Tripneustes gratilla) [skripsi]. Departemen Teknologi Hasil Perairan Bogor.
Ratna, F.D. (2002). Pengaruh penambahan gula dan lama fermentasi terhadap mutu pasta fermentasi gonad bulu babi (Diadema setosum) dengan (Lactobacillus plalltarum) sebagai kultur stater. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Roslita, L. (2000). Pengaruh garam dan gula dan lama fermentasi terhadap mutu pasta fermentasi gonad bulu babi (Echinotrix calamaris). [skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Sari, T. P., As-syakur, A. R., Suteja, Y., & Wiyanto, D. B. (2017). Hubungan kepadatan bulu babi (Echinoidea) dan tutupan terumbu karang pada kawasan intertidal pantai Sanur. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 3(2), 134-141.
Silaban, B. (2012). Profil asam lemak gonad bulu babi (Diadema setosum) dan karakteristik sensoris hasil olahannya. Jurnal Media Ilmiah MIPA 9(1), 1-6.
Komalasari,N.N. T.KAJIAN KARAKTERISTIK LAWAR BONGGOL PISANG( Musa sp) Ni Nyomantribuana komalasari1, ketut suter, lu putu trisna darmayanti2.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kalambar Ngapu, Krisman Umbu Henggu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.