PENGARUH PENGATURAN DOSIS EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI VARIETAS GROBOGAN (Glycine max L. marrill)
Abstract
Kedelai merupakan komoditas pertanian yang strategis untuk menyediakan pangan dan pakan ternak. Dalam usaha untuk meningkatkan gizi masyarakat, pemanfaatan biji kedelai sangat sesuai karena kandungannya yang kaya protein, serta dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti tahu, tempe, kecap, dan lainnya. Kedelai termasuk dalam kelompok tanaman legum yang esensial sebagai bahan baku makanan beragam, sehingga menjadi sangat penting untuk ditanam oleh para petani. Permintaan kedelai di Indonesia terus meningkat karena kegunaannya yang meliputi pangan, pakan ternak, dan industri bahan baku. Diperlukan strategi budidaya yang sesuai untuk meningkatkan produksi kedelai, termasuk tindakan preventif seperti perlakuan khusus pada benih sebelum ditanam. Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang sesuai untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan perkecambahan benih adalah dengan menggunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Bertujuan Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai varietas grobogan penetian ini menggunakan Rancangan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga menghasil 18 satuan percobaan Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan sidik ragam anova dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan uji lanjut dengan uji duncant pada taraf 5% pada Microsoft exsel. Berdasarkan perlakuan dosis ekstrak daun kelor tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai dari 1 MST-4 MST .Diketahui bahwa perlakuan tinggi tanaman yang paling tinggi terdapat pada perlakuan ( P4 dengan rata-rata 90,33 dan P1 dengan rata-rata 89,33). Dan tinggi tanaman terendah terdapat pada ( P3 dengan rata-rata 23.33, P4 25,00,P2 27,00)cm, jumlah daun terbaik terdapat pada p5 (14,67), luas daun terbaik terdapat pada (8,00), berat berangkasan terbaik terdapat pada p1 (828,33), berat biji terbaik terdapat pada p4 (0,43), dan berat 100 butir terbaik terdapat pada p4 (18,00).
Kedelai merupakan komoditas pertanian yang strategis untuk menyediakan pangan dan pakan ternak. Dalam usaha untuk meningkatkan gizi masyarakat, pemanfaatan biji kedelai sangat sesuai karena kandungannya yang kaya protein, serta dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti tahu, tempe, kecap, dan lainnya. Kedelai termasuk dalam kelompok tanaman legum yang esensial sebagai bahan baku makanan beragam, sehingga menjadi sangat penting untuk ditanam oleh para petani. Permintaan kedelai di Indonesia terus meningkat karena kegunaannya yang meliputi pangan, pakan ternak, dan industri bahan baku. Diperlukan strategi budidaya yang sesuai untuk meningkatkan produksi kedelai, termasuk tindakan preventif seperti perlakuan khusus pada benih sebelum ditanam. Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang sesuai untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan perkecambahan benih adalah dengan menggunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Bertujuan Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai varietas grobogan penetian ini menggunakan Rancangan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga menghasil 18 satuan percobaan Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan sidik ragam anova dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan uji lanjut dengan uji duncant pada taraf 5% pada Microsoft exsel. Berdasarkan perlakuan dosis ekstrak daun kelor tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai dari 1 MST-4 MST .Diketahui bahwa perlakuan tinggi tanaman yang paling tinggi terdapat pada perlakuan ( P4 dengan rata-rata 90,33 dan P1 dengan rata-rata 89,33). Dan tinggi tanaman terendah terdapat pada ( P3 dengan rata-rata 23.33, P4 25,00,P2 27,00)cm, jumlah daun terbaik terdapat pada p5 (14,67), luas daun terbaik terdapat pada (8,00), berat berangkasan terbaik terdapat pada p1 (828,33), berat biji terbaik terdapat pada p4 (0,43), dan berat 100 butir terbaik terdapat pada p4 (18,00).
Downloads
References
Amriyanti, F. L., & Ajiningrum, P. S. (2019). Aplikasi Sari Daun Kelor Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Klorofil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.). STIGMA: Jurnal Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 12(02), 82-88.
Amriyanti, F. L., & Ajiningrum, P. S. (2019). Aplikasi Sari Daun Kelor Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Klorofil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.). STIGMA: Jurnal Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 12(02), 82-88.
Ayumi, Soraya Trinanda, Zulfa Zakiah, and Riza Linda. "POTENSI EKSTRAK DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) SEBAGAI BIOSTIMULAN TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)." Jurnal Protobiont 12.1
Lewu, L. D., & Killa, Y. M. (2020). Keragaman perakaran, tajuk serta korelasi terhadap hasil kedelai pada berbagai kombinasi interval penyiraman dan dosis bahan organik. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 8(3), 114-121.
Pajrita, Ayola, Zozy Aneloi Noli, and Suwirmen Suwirmen. "Pengaruh Ekstrak Daun Kelor yang Diekstraksi dengan Beberapa Jenis Pelarut sebagai Biostimulan terhadap Pertumbuhan Bayam Merah." Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi 11.1 (2023): 531-542.
Suryanti, S., Indradewa, D., Sudira, P., & Widada, J. (2015). Kebutuhan air, efisiensi penggunaan air dan ketahanan kekeringan kultivar kedelai. Agritech, 35(1), 114-120.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yesnike Kalara Atanjinji, Lusia Danga Lewu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.