ANALISIS ORGANOLEPTIK BISKUIT HASIL SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor L.) LOKAL SUMBA VARIETAS WATAR HAMMU RARA TADDA

Authors

  • Dediyandro Ndima Konda Namu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba
  • Melycorianda Hubi Ndapamuri Universitas Kristen Wira Wacana Sumba
  • Uska Peku Jawang Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Keywords:

Biskuit, Organoleptik, Tepung Sorgum Lokal Sumba Varietas Watar Hammu Rara Tadda

Abstract

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji kruskal wallis (one way anova) pada taraf signifikansi 0,01% dengan 4 perlakuan dan 4 pengulangan, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Perlakuan yang diuji adalah: P0 (100% tepung terigu), P1 (20% tepung terigu, 80% tepung sorgum), P2 (40% tepung terigu, 60% tepung sorgum), dan P3 (60% tepung terigu, 40% tepung sorgum). Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan P2, dengan komposisi 60% tepung sorgum dan 40% tepung terigu, memperoleh skor tertinggi pada atribut warna, aroma, tekstur, dan rasa, sehingga dinilai paling disukai oleh panelis. Perlakuan P1 (40% tepung sorgum, 60% tepung terigu) dan P3 (80% tepung sorgum, 20% tepung terigu) memiliki profil sensori yang cukup seimbang, dengan skor berada di antara perlakuan P0 dan P2. Sementara itu, perlakuan P0 (100% tepung terigu) mendapatkan skor terendah pada semua atribut sensori, yang menunjukkan karakteristik yang kurang disukai oleh panelis. Secara keseluruhan, hasil analisis organoleptik mengindikasikan bahwa kombinasi tepung sorgum dan tepung terigu, terutama pada perlakuan P2, dapat menghasilkan biskuit dengan karakteristik sensori yang paling optimal dan disukai oleh panelis

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amira, N. A. (2024). VARIASI PENCAMPURAN SORGUM PADA PEMBUATAN READY TO DRINK (RTD) YUMMILK DITINJAU DARI SIFAT ORGANOLEPTIK, KADAR SERAT, DAN MASA SIMPAN (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Anadia, R. (2022). SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU ROTI MANIS UBI JALAR UNGU (Ippomea batatas L. Poiret) (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Arsyad, M. (2016). Pengaruh penambahan tepung mocaf terhadap kualitas produk biskuit. Agropolitan, 3(3), 55-65.

Hadipernata, M., & Hidayah, N. (2020, June). PENENTUAN WAKTU KADALUARSA BERAS BERDASARKAN MUTU FISIK. In Prosiding Seminar Nasional Online| Bogor.

Lestari, L. A., Lestari, P. M., & Utami, F. A. (2018). Kandungan zat gizi makanan khas Yogyakarta. Ugm Press.

Mahirdini, S., & Afifah, D. N. (2016). Pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung porang (amorphophallus oncopphyllus) terhadap kadar protein, serat pangan, lemak, dan tingkat penerimaan biskuit. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 5(1), 42-49.

Arifah, E. Z. A., Jariyah, J., & Rosida, D. F. (2023). Optimasi Formula Biskuit Tepung Buah Lindur dengan Pemanis Stevia dan Fruktosa menggunakan Response Surface Methodology. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 11(2).

Downloads

Published

02-09-2024