PENILAIAN MITIGASI KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE BENEFIT COST RATIO (BCR): STUDI KASUS JIAT KUANHEUM, KUPANG, NTT, INDONESIA

Authors

  • Cinthya Indradewi Dadimesa, Yulius P. K. Suni, Sebastianus B.Henong

Keywords:

Mitigasi Kekeringan, Analisis Cost And Benefit, Alternatif Irigasi Optimum

Abstract

Salah satu opsi pemerintah dalam rangka mitigasi kekeringan untuk persawahan di NTT adalah instalasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dengan air bersumber dari sumur bor. Pertanyaan besarnya adalah apakah investasi untuk pembangunan sumur bor beserta jaringan irigasi setara dengan manfaat finansial yang diperoleh dari investasi tersebut.Penelitian ini mengkaji opsi mitigasi tersebut dengan metode analisa cost and benefit.Lokasi studi adalah Desa Kuanheun, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT. Adapun analisa cost and benefit menggunakan perhitungan NPV, IRR, dan BCR. Pada kajian ini pula dilakukan perhitungan alternatif irigasi optimum. Hasil dari analisa dan perhitungan menunjukkan nilai proyek (investasi) pembangunan untuk Sumur Bor dan JIAT yaitu sebesar Rp. 1.362.731.000,00. Petani memanfaatkan lahan fungsional 8 ha untuk menanam padi, dua kali atau tiga kali setahun. Nilai NPV dengan bunga 10% yang didapatkan dari pola tanam Padi (2 kali masa tanam) yakni minus Rp. 614.700.650,04 dan Padi (3 kali masa tanam) yakni minus Rp. 377.416.484,98. IRR untuk dua kali masa tanam 6.83% dan tiga kali masa tanam 8.20%.BCR untuk dua kali masa tanam 0.56 dan tiga kali masa tanam 0.72. Hasil analisa ketiga aspek menunjukkan bahwa pola tanam dan pemberian air irigasi belum memberikan keuntungan finansial. Karena itu perlu dirancang alternatif irigasi yang berpotensi menguntungkan. Alternatif irigasi optimum yang dipilih adalah pemilihan jenis tanaman dan pola pemberian air sesuai kebutuhan tiap fase pertumbuhan tanaman. Alternatif pertama didapatkan, pola tanam, yakni Padi – Padi – Jagung dengan nilai NPV Rp. 1.339.338.947,71, IRR sebesar 24% sudah menguntungkan dari segi ekonomi, dan BCR sebesar 1.95. Sedangkan, alternatif kedua, Padi – Padi – Kacang Tanah,diperoleh nilai NPV Rp. 2.056.045.301,17, IRR sebesar 30%, dan BCR sebesar 2.29. Kedua alternatif yang dipilih berpotensi menguntungkan dari segi finansial. Salah satu opsi pemerintah dalam rangka mitigasi kekeringan untuk persawahan di NTT adalah instalasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dengan air bersumber dari sumur bor. Pertanyaan besarnya adalah apakah investasi untuk pembangunan sumur bor beserta jaringan irigasi setara dengan manfaat finansial yang diperoleh dari investasi tersebut.Penelitian ini mengkaji opsi mitigasi tersebut dengan metode analisa cost and benefit.Lokasi studi adalah Desa Kuanheun, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT. Adapun analisa cost and benefit menggunakan perhitungan NPV, IRR, dan BCR. Pada kajian ini pula dilakukan perhitungan alternatif irigasi optimum. Hasil dari analisa dan perhitungan menunjukkan nilai proyek (investasi) pembangunan untuk Sumur Bor dan JIAT yaitu sebesar Rp. 1.362.731.000,00. Petani memanfaatkan lahan fungsional 8 ha untuk menanam padi, dua kali atau tiga kali setahun. Nilai NPV dengan bunga 10% yang didapatkan dari pola tanam Padi (2 kali masa tanam) yakni minus Rp. 614.700.650,04 dan Padi (3 kali masa tanam) yakni minus Rp. 377.416.484,98. IRR untuk dua kali masa tanam 6.83% dan tiga kali masa tanam 8.20%.BCR untuk dua kali masa tanam 0.56 dan tiga kali masa tanam 0.72. Hasil analisa ketiga aspek menunjukkan bahwa pola tanam dan pemberian air irigasi belum memberikan keuntungan finansial. Karena itu perlu dirancang alternatif irigasi yang berpotensi menguntungkan. Alternatif irigasi optimum yang dipilih adalah pemilihan jenis tanaman dan pola pemberian air sesuai kebutuhan tiap fase pertumbuhan tanaman. Alternatif pertama didapatkan, pola tanam, yakni Padi – Padi – Jagung dengan nilai NPV Rp. 1.339.338.947,71, IRR sebesar 24% sudah menguntungkan dari segi ekonomi, dan BCR sebesar 1.95. Sedangkan, alternatif kedua, Padi – Padi – Kacang Tanah,diperoleh nilai NPV Rp. 2.056.045.301,17, IRR sebesar 30%, dan BCR sebesar 2.29. Kedua alternatif yang dipilih berpotensi menguntungkan dari segi finansial.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2017-11-01

Issue

Section

Jurnal Transformatif