Analisis Perilaku Petani Dalam Budidaya Kopi Di Desa Okawacu Kecamatan Katikutana Selatan Kabupaten Sumba Tengah
DOI:
https://doi.org/10.58300/sjaa.v1i2.659Keywords:
Perilaku Petani, Budidaya Kopi, Kecamatan Katikutana Selatan, Desa OkawacuAbstract
Tujuan penilitian untuk mengetahui perilaku petani dalam budidaya kopi di Desa Okawacu Kecamatan Katikutana Selatan Kabupaten Sumba Tengah. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli - Agustus 2023 berlokasi di Desa Okawacu Kecamatan Katikutana Selatan Kabupaten Sumba Tengah. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petani di Desa Okawacu dengan jumlah 894 orang. Penetapan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode Slovin dan hasil perhitungan menetapkan bahwa jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 90 orang. Dalam mengukur perilaku petani dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan digunakan metode deskriptif kuantitatif (Skala Likert). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku petani di Desa Okawacu memiliki tingkat pengetahuan yang baik dengan skor pencapaian 80,48%, tingkat sikap yang sangat baik dengan skor pencapaian 83,77% dan tingkat keterampilan yang sangat baik dengan skor pencapaian 81,38% dalam membudidaya kopi.
Downloads
References
Danarti, N. (2004). Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen, Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Abd, Nasir. 2011. Pertumbuhan Tanaman. Universitas Gadah Mada. Yogyakarta.
BPS. Dinas Pertanian,Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah,2017.
Budiartiningsih R., Y. Maulida dan Taryono. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan keluarga petanimelalui sektor informal di Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Bengkalis. J. Ekonomi. 18 (1): 79-93.
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2015). Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 –2019. Direktorat Jenderal Perkebunan.
Hernanda, T., Indriani, Y., & Listiana, I. (2013). Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Jagung di Kecamatan Simpang Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku) Selatan. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 1(4), 311–318.
Hapsari, H., H. Djuwendah Dan A. Yusup. 2014. Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan Melalui Pengembangan Agribisnis Kopi. J. Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat. 3 (2): 51-56.
Mariah,Tutik, Sriroso. (2019). Perilaku Petani Kopi Kopi Kelompok Tani Makarti Utomo Di Usun Genting Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kenal. Social Economics Of Agriculture, 13(2), 219–233.
Marhaenanto, B., Soedibyo. D., & Farid, M. 2015. Penentuan Lama Sangrai Kopi Berdasarkan Variasi Derajat Sangrai Menggunakan Model Warna Rgb Pada Pengolahan Citra Digital. Jurnal Agroteknologi 9(2), 102-111.
Prasetia, R., T. Hasanuddin dan B. Viantimala. 2015. Perananan kelompok tani dalam peningkatan pendapatan petani kopi di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat. JIIA. 3 (3): 301-307.
Purnawanto, B. 2010. Manajemen SDM Berbasis Proses. Grasindo, Jakarta
Rahardjo, P. (2012). Panduan Budidaya Dan Pengolahan Kopi Arabika Dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rauta, U., Wauran, I., Siswanto, A., & Prananingrum, D. H. (2017). Tiga Gerakan Moral Sebagai Hukum Adat Masyarakat Sumba Tengah. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 213-232.
Statistik, B. P. (2015). Produksi Perkebunan Kopi Di Indonesia Menurut Provinsi.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Yuantari, M.G.C., B. Widiarnako dan H.R. Sunoko. 2013. Tingkat pengetahuan petani dalam menggunakan pestisida di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro, Semarang.
Zainura, U., Kusnadi, N., & Burhanuddin, B. (2016). Perilaku Kewirausahaan Petani Kopi Arabika Gayo Di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Jurnal Penyuluhan, 12(2), 126-143.
