PENGUATAN KADER TANI DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA BABUL MAKMUR KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH
DOI:
https://doi.org/10.58300/abdiwina.v2i1.258Keywords:
Stunting, Kawasan Rumah Pangan Lestari, Kader TaniAbstract
Stunting terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK. Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Penyebab stunting tidak hanya berasal dari pola makan saja, tetapi juga faktor lingkungan, pola asuh, pengetahuan, pendapatan keluarga, perilaku dan faktor lainnya. Kementerian Pertanian memanfaatkan potensi tersebut untuk mewujudkan kemandirian pangan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga, baik untuk rumah tangga perdesaan maupun perkotaan melalui pengembangan Model Kawasan Rumah pangan Lestari (M-KRPL) dan replikasinya menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan kepada kader tani terkait pemahaman budidaya tanaman untuk mencegah stunting. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh narasumber dari Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar. Adapun jumlah kader tani yaitu 8 orang yang telah dipilih menjadi kader tani Desa Babul Makmur Kecamatan Simeulue Barat Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Penguatan kader keluarga tani dilaksanakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). Hasil pemberdayaan kelompok petani (masyarakat) ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan pendidikan non formal khususnya dalam kajian tentang rumah pangan organik yang dapat membantu mengurangi angka stunting di Provinsi Aceh.