STRUKTUR POPULASI DAN KINERJA REPRODUKSI KAMBING KACANG DI DESA KUTA KECAMATAN KANATANG KABUPATEN SUMBA TIMUR

Authors

  • Deby Day Mbana Program Studi Peternakan Universitas Kristen Wira Wacana Sumba
  • Alexander Kaka Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

DOI:

https://doi.org/10.58300/jps.v1i2.266

Keywords:

Struktur Populasi, Kinerja Reproduksi, kambing kacang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi dan kinerja reproduksi Kambing Kacang di Desa
Kuta, Kecamatan Kanatang yang dilakukan pada bulan April-Mei 2022, menggunakan metode deskriptif.
Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survei, wawancara yang dilengkapi dengan daftar
pertanyaan kuesioner langsung terhadap 26 orang responden. Data dianalisis menggunakan pendekatan statistik
deskriptif dengan melihat tabel frekuensi dari setiap indikator variabel yang di ukur meliputi struktur populasi
jantan dan betina yaitu anak (< 1 tahun), muda (1-2 tahun), dewasa ( ˃ 3 tahun). Struktur populasi ternak kambing di dominasi ternak betina jika dibandingkan ternak jantan. Berdasarkan umur ternak kambing di Desa Kuta tersebut secara berurutan ternak betina yang berumur 0-1 tahun berjumlah 43 ekor (56,58%), umur 1-2 tahun berjumlah 51 ekor (61,45%), dan umur diatas 3 tahun terdapat 134 ekor (87,58%). Struktur populasi ternak jantan yang berumur 0-1 tahun berjumlah 33 ekor (43, 42%, umur 1-2 tahun berjumlah 32 ekor (38, 55%), dan umur diatas 3 tahun terdapat 19 ekor %. Angka mortalitas pada penelitian ini sangat tinggi pada (Tabel 6), menunjukkan bahwa dari 40 ekor ternak, yang terdiri dari 14 ekor anak dari induk umur 1 tahun (4 ekor anak jantan dan 3 ekor anak betina) atau 35% dari sampel, dan 26 ekor dari induk umur 2 tahun (6 ekor anak jantan dan 7 ekor anak betina) atau 65% dari jumlah sampel, yaitu tercatat 26 ekor anak yang persentase kematiannya adalah 65%.


Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik. 2020. Kecamatan Kanatang Dalam Angka. Waingapu: Badan Pusat Statistik
Johns C., Cargill C., Patrick I., Geong M., Johanis. 2010. Budidaya Ternak Babi Komersial OLeh Peternak Kecil di NTT Peluang Untuk Integrasi Pasar Yang Lebih Baik. Laporan Akhir ACIAR. Canberra (Australia): Australia Centre for International Agricultural Research.
Kurniasari,N,N., Fuah, A.M., Priyanto. R.
2013. Karakteristik Reproduksi dan
perkembangan populasi kambing
peternakan Etawa di Lahan Pasca Pasir.
Pamungkas, F. A., A. Batubara., M. Doloksaribu., dan E. Sihete. 2009. Petujuk Teknis Potensi Beberapa Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Puast Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor.
Rahma, U. I. Laela 2015. Analisis
pendapatan usaha ternak ayam ras
pedaging pada pola usaha yang berbeda di kecamatan cingambul kabupaten majalengka. Jurnal ilmu pertanian dan peternakan. Vol 3 No. 1: Hal 1-15. Fakultas Pertanian, Universitas Majalengka.
Rasidi, A. 2014. Pertumbuhan Kambing
Kacang Lepas Sapih Yang Di Pelihara
Di Kecamatan Pujut Kabupaten
Lombok Tengah. (Skripsi). Mataram:
Program Studi Peternakan Fakultas
Peternakan Universitas Mataram.
Risqina, L. Jannah, E.L. Rianto dan S.
santoso. 2011. Analisis Pendapatan
Peternak Sapi Potong dan sapi bakalan karapan dipulau sapudi di Kabupaten Sumenep. J. Ilmu dan Teknologi Peternakan 1(3); hal 8-12.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Tiro, B. M. W. (2004). Profil Peternakan Kambing Pada Dua Kecamatan Di Kabupaten Jayawijaya. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Utomo, S. dan V. Wahyuningsih. (2010). Dosis Campuran Limbah Sapi dengan Limbah Kambing terhadap Produksi Gasbio. Jurnal AgriSains 1 (8): 7-14.

Downloads

Published

2022-10-16