Produktivitas Lahan pada Pola Tumpangsari Jagung Kedelai

Authors

  • Marthen Pasang Sirappa Penyuluh Utama pada Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Barat
  • Religius Heryanto Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Barat
  • Iven Patu Sirappa Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

DOI:

https://doi.org/10.58300/jps.v2i2.630

Keywords:

Produktivitas lahan, pola tumpangsari, jagung, kedelai, NKL

Abstract

Kajian ini dilaksanakan di lahan kering dataran tinggi di desa Balla Timur, Kecamatan Balla dan desa Sasakan, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa tahun 2018 dengan tujuan mengetahui produktivitas lahan dan hasil jagung dan kedelai pada pola tumpangsari. Luas lahan yang digunakan seluas 2 ha dengan topografi berlereng.  Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah kombinasi  studi literatur dan hasil kajian lapangan.  Varietas jagung yang digunakan adalah NK 99 dan kedelai varietas Dena-1.  Hasil kajian studi literatur dan hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa jenis tanah dominan pada lokasi kajian di desa Balla Timur adalah Ultisol sedangkan di desa Sasakan adalah Inceptisols. Potensi lahan untuk pengembangan tanaman pangan cukup luas, dengan kelas kesesuaian tergolong agak sesuai (S2) dan sesuai marjinal (S3) dengan beberapa faktor pembatas, seperti temperatur, retensi hara, media perakaran, dan bahaya erosi. Rata-rata produktivitas jagung-kedelai pada pola tumpangsari adalah 7,21 t/ha dan 1,06 t/ha atau setara dengan 9,10 t/ha pipilan jagung, sedangkan pada pola monokultur masing-masing sebesar 8,24 t/ha untuk jagung dan 2,26 t/ha untuk kedelai. Produktivitas lahan yang ditunjukkan nisbah kesetaraan lahan (NKL) lebih besar dari 1, sehingga pola tumpangsari jagung kedelai layak dikembangkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim. 2017. Teknologi Pemanfaatan Lahan Kering. http://virohmat.blogspot. co.id/2009/10/teknologi-pemanfaatan-lahan-kering.html. Diunduh pada tanggal 11 Juli 2017.

Anonim. 2017 a. Pertanian Konservasi, Meningkatkan Produksi Jagung. http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/10322/pertanian-konservasi-meningkatkan-produksi-jagung. Diunduh pada tanggal 11 Juli 2017.

Badan Litbang Pertanian. 2016. Atlas Peta Kesesuaian Lahan dan Arahan Komoditas Pertanian Kabupaten Mamasa Tengah Provinsi Sulawesi Barat Skala 1:50.000. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Badan Litbang Pertanian. 2016 a. Atlas Peta Tanah Semi Detail Skala 1:50.000 Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi. 2003. Peta Sumberdaya Iklim Indonesia.Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Basa, I., Yoyo Sulaeman dan Herman S. 1984. Hasil Penelitian Pola Tanam di Daerah Transmigrasi Pasir Pangaraian. Hal. 105-121. Dalam Pros. Pertemuan Teknis Penelitian Pola Usahatani Menunjang Transmigrasi, Cisarua, Bogor 27-29 Februari 1984. Badan Litbang Pertanian.

Beets, W.C. 1982. Multiple Cropping and Tropical Farming System. Gower Publ. Co., Chicago. 304 p.

BPS Provinsi Sulawesi Barat. 2018. Sulawesi Barat Dalam Angka 2018. BPS Provinsi Sulawesi Barat.

BPS Provinsi Sulawesi Barat. 2019. Sulawesi Barat Dalam Angka 2019. BPS Provinsi Sulawesi Barat.

Catharina, T. S. 2009. Respon Tanaman Jagung pada Sistem Monokultur dengan Tumpangsari Kacang-Kacangan terhadap Ketersediaan Unsur Hara N dan Nilai Kesetaraan Lahan di Lahan Kering. Fakultas Pertanian Universitas Maraswati,Mataram. Ganec Swara Edisi Khusus (3) : 17-21.

Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat. 2017. Capaian 2016 dan Progres 2017 Upsus Swasembada Pangan Provinsi Sulawesi Barat. Bahan Presentasi Rakor Upsus Sulawesi Barat.

Ghulamahdi, M., S. A. Aziz., M. Melati., N. Dewi., dan S. A. Rais. 2007. Pengembangan Budidaya Jenuh Air Tanaman Kedelai dengan Sistem Tumpangsari Padi Kedelai Lahan Sawah. Dalam Jajah Koswara (Ed.) Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian yang Dibiayai Oleh Hibah Kompetitif, PeningkatanPerolehan HKI dari Hasil Penelitian yang Dibiayai Oleh Hibah Kompetitif. Departemen Agronomi dan Holtikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hal : 331-336.

Gomez, A.A. and A.K. Gomez. 1983. Multiple Cropping in the Humid Tropic of Asia. IDRC., Canada. 248 p.

Maskyadji, A. S. Z. Z. 2007. Peningkatan Produktivitas Hijauan Tanaman Kacang Komak (Dolichos lablab L.) dalam Berbagai Pola Tumpang Sari Berbasis Tanaman Jagung (Zea mays) di Lahan Kering. Jurusan Budidaya Tanaman FakultasPertanian Unijoyo. Embryo (1) : 72-84.

Mejaya, M.J., R. H. Praptana, N.A. Subekti, M. Aqil, A. Musaddad, dan F. Putri. 2014. Deskripsi Varietas Unggul Tanaman Pangan 2009-2014. Puslitbangtan, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. 149 Hal.

Nurdin. 2008. Optimalisasi Produktifitas Lahan Kering melalui Pengembangan Sistem Usahatani Konservasi Tanaman Jagung di Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah Agropolitan Volume 1 Nomor 1, April 2008.15 hal.

Odum, E.P. 1983. Basic ecology. CBS College Publishing, Japan. 611 pp.

Oldeman, L. R. 1975. An Agroclimatic Map of Java. No. 17 C.R.I.A., Bogor, Indonesia. 22 pp.

Palaniappan, S.P. 1985. Cropping System in the Tropics. Principles and Management. Wiley Easterm Limited and Tamil Nadul Agricultural University Combatore, India.

Paulus, J. M. 2005. Produktifitas Lahan, Kompetensi, dan Toleransi Dari Tiga Klon Ubi Jalar Pada Sistem Tumpangsari Dengan Jagung. Jurusan Budidaya Pertanian,Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Manado. Eugenia (1) :1-7.

Permatasari, I. dan D. Kastono. 2002. Pertumbuhan Tumpangsari Jagung dan Kedelai pada Perbedaan Waktu Tanam dan Pemangkasan Jagung. Jurnal Agroteknologi Vol. 3 (1), Agustus 2012: 13-20.

Sirappa, M.P., Nurdiah Husnah, K. Indrayana, Muhtar, Syamsuddin, R. Heryanto, Abd. Harris, Tatong, Abdullah dan Djaja Sanusi. 2017. Kajian Pengembangan Sistem Usahatani Tanaman Ubi Kayu dan Jagung Di Sulawesi Barat. Laporan Hasil Penelitian TA. 2017. BPTP Sulawesi Barat, Badan Litbang Pertanian.

Schmidt, F.H. and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Type Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verh.No. 42. Jawatan Met. dan Geofisik, Jakarta.

Tohari, E. Martono dan S. Somowiyarjo. 2007. Budidaya Tanaman Pangan Utama. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Tonglum, A.P. Suriyapan, and R.H. Howeler.2001. Cassava Agronomy Research and Adoption of Improved Practices in Thailand-Major Achievement During the Past 30 Years. In Cassava’s Potensial in Asia in the 21thCentury. Proc. the Sixth Regional Workshop held in Ho Chi Minch City, Vietnam. Feb. 21-25, 2000. P. 228-258.

Turmudi, E. 2002. Kajian Pertumbuhan dan Hasil Tanaman dalam Sistem Tumpangsari Jagung dengan Empat Kultivar Kedelai pada Berbagai Waktu Tanam. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 4 (2):89-96.

Vandermeer, J. 1989. The Ecology on Intercropping. Cambridge University. Press. New York.

Wahyunto dan R. Shofiyati. 2011. Wilayah Potensial Lahan Kering untuk Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Pangan di Indonesia. Hal. 297-315.

Downloads

Published

2023-10-09

Most read articles by the same author(s)